
SEMARANG - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Muhtasit mengatakan, pondok pesantren sejak dulu hingga sekarang menjadi benteng ideologi Pancasila.
’’Dari Pondok Pesantren lahir para pejuang yang mempertahankan NKRI dan terus menerus menyemaikan kekuatan ideologi Pancasila hingga sekarang, ’’ tegasnya.
Dia mengatakan hal itu saat menjadi narasumber Pemantapan Ideologi Pancasila, di Pondok Pesantren Islami Baitussalam Jl. Krajan Utara No. 14, Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Rabu (12/02/2025).
Didampingi Kasi PD Pontren Tantowi Jauhari, Muhtasit mengingatkan para pengasuh pondok pesantren untuk tetap memegang teguh ideologi Pancasila.
“Sebagai orang yang memiliki pengaruh besar terhadap pesantren yang diasuh, mari kita bersama-sama menjaga stabilitas bangsa dengan selalu menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, ” katanya.
Menurut Muhtasit, merupakan tanggung jawab bersama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk masyarakat yang religius, menjunjung kebhinekaan, demokratis dan bermartabat, memajukan peradaban, serta mewujudkan keadilan sosial.
’’Jadi bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi tanggungjawab bersama termasuk pesantren, ’’ kata pejabat alumni pesantren Futuhiyyah, Suburan, Mranggen, Demak itu.
Kegiatan tersebut dihadiri Plt Kepala Kesbangpol Kota Semarang Joko Hartono, Direktorat Pencegahan Densus 88 diwakili Kasubdit Kontra Radikal AKBP Goentoro Wisnu TJ, Pimpinan Ponpes Baitussalam KH Musthofa, Komandan Kodim 0733 diwakili Kasi Intel Kapten Djamal Al Tariq, dan Kapolrestabes diwakili Kasat Binmas AKBP Anna Maria.
Ketahanan Nasional, Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya menata ketahanan nasional yang harmonis, sehingga dapat mengembalikan karakter bangsa Indonesia di tengah gempuran era modernisasi saat ini yang terjadi di Kota Semarang.
Plt Kepala Kesbangpol Kota Semarang Joko Hartono mengatakan, kegiatan itu bertujuan agar Pesantren di Kota Semarang juga memiliki andil besar terhadap penguatan ideologi Pancasila kepada para santrinya.
“Kota Semarang merupakan salah satu kota di Jawa Tengah, yang memiliki banyak pesantren, oleh sebab itu pesantren wajib memberikan pengetahuan serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, ” tuturnya.
Yang menarik adalah penuturan dari eks Napiter yang tergabung di Yayasan Persadani Jawa Tengah Ustadz Hadi Masykur. Dia menuturkan yang menjadi panglima tertinggi untuk kembali ke NKRI yaitu ilmu.
"Kalau ada dasar keilmuan dan diyakini, Insya Allah akan mudah dan tidak menjadi radikal, bahkan sangat toleran, ’" kata Hadi Masykur.
(N.son/Agus F/Djarmanto-YF2DOI)